Seringkali Administrasi Bikin Ribet ?

 Tidak sedikit orang terhambat lantaran suatu administrasi. Semenjak sikap dan tingkah dibatasi melalui adanya suatu bukti, orang-orang semakin mengetatkan. Mengetatkan yang penulis sebut "administrasi'. Administrasi diserap dari kata "Administration" yang berakar dari kata "Ad" dan "Ministrare" yang berart Ad (Intensif) sedangkan Ministrare (Melayani, Membantu, Memenuhi) dimaknai menjadi Suatu pelayanan intensif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam suatu konteks. 

Melalui serapan kata tersebut, menunjukkan bahwa administrasi merupakan suatu pelayanan pemenuhan kebutuhan atau penyelesaian suatu perkara. Paradigma yang berkembang terkait administrasi merupakan suatu yang rumit, jlemit, lika liku dan reweuh. Orang-orang yang beranggapan seperti itu bukan hayalan, melainkan berdasarkan pengalaman nyata yang dilaluinya sendiri dalam menunaikan suatu perkara.

Apabila suatu layanan intensif hadir untuk menunaikan hajat seseorang, bukankah hal tersebut merujuk pada efesiensi dan efektifitas pemenuhan hajat ? Sehingga layanan juga bersifat efektif dan efesien, mempercepat urusan perkara atau suatu hajat. Namun, jika yang terjadi sebaliknya, terjadinya ketidak efesienan dan ketidak efektifan yang membuat suatu urusan harus diselesaikan berhari-hari, berlarut-larut, itu suatu kemubaziran layanan, bukan ?

Layanan yang tidak efektif dan efesien menunjukkan riwetnya suatu sistem, padahal sistem itu berfungsi manajerial sehingga sesuatu dapat berjalan dengan sendirinya serta dapat mencapai tujuan dengan baik, tepat dan cepat.

Apa masalah yang dihadapi oleh administrasi yang terkesan ribet ? Ada kecenderungan permasalahan prosedur/ tahapan, sistem belum mampu mempercayai seseorang melewati tahapan tertentu dalam suatu urusan sehingga dibutuhkan bukti ini bukti itu yang menghabiskan waktu banyak. Apabila menggunakan asumsi tersebut, butuh berapa lama sistem untuk dapat percaya suatu masyarakat melewati tahapan tertentu ? Apakah sistem yang dibikin kompleks agar prosedur dilaksanakan pertahapan harus tetap dipertahankan tanpa upaya untuk merubah cara pandang suatu masyarkat itu sendiri ?

Apabila keriwetan tersebut disebabkan untrust berarti belum terbenahinya dengan baik cara pandang suatu masyarakat untuk menyelesaikan suatu perkara. Pembenahan cara pandang dilakukan diluar administrasi, hadirkan sosialisasi prosedur-prosedur yang harus ditempuh, tumbuhkan nilai-nilai kerja sistematis dan tertib, dan uji kapasitas masyarakat tersebut. Sehingga, selesai ujian mereka dapat siap melewati tahapan-tahapan sistem dengan baik, disamping suatu sistem harus menunjukkan efesiensi dan efektifitasnya jugak.

Komentar