Teknologi, transformasi tuan ke kecanduan

Oleh: Syarif Hidayatullah.Z
Dewasa ini, dunia global sudah sangat maju di dalam berbagai bidang salah satunya adalah bidang teknologi. Hampir disemua penjuru bumi manusia memakai teknologi yang sudah berkembang pesat walaupun ada beberapa orang atau kelompok yang anti teknologi.

Selain itu, teknologi juga sudah menyentuh dunia anak-anak, rata-rata para anak di bumi ini memakai teknologi, seperti Hp, Pesawat mini remote control, dsb. Teknologi sekarang ini sudah seperti perpanjangan anggota badan yang tidak terpisahkan, hampir setiap jam nya manusia memakai teknologi, baik itu di sekolah, di kantor, di taman, di pasar, dsb. Apalagi teknologi sekarang ini sudah mulai mudah di dapat tanpa terkendala finansial. Sehingga, kebutuhan akan teknologi dapat terus dicapai oleh berbagai elemen manusia.

Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, juga harus diikuti perkembangan moril. Jika tidak, arus perkembangan teknologi akan terlalu cepat hingga tidak bisa di kontrol lagi. Apabila hal tersebut terjadi, amoril akan terjadi dimana-mana kapan dan dimana saja, karena teknologi yang sudah tak terkontrol akan mengontrol prilaku moral yang tidak baik.
Disamping itu, teknologi adalah sebagian dari ilmu pengetahuan karena itu perlu ada dasar yang mengontrol teknologi. Dasar tersebut adalah agama, agama tanpa pengetahuan adalah lemah sedangkan pengetahuan tanpa agama adalah buta. Maka apabila sudah buta terjadilah transformasi dari tuan ke kecanduan atau bisa dibilang mengarah kpd perbudakan.

Kecanduan adalah prilaku seseorang yang membutuhkan sesuatu secara berlebihan. Kecanduan adalah cerminan dari prilaku seorang budak. Karena ia membutuhkan sesuatu terhadap apa yang ia candu, tak ada kontrol terhadap apa yang di candudari. Maka secara otomatis bisa dikatakan bahwa kecanduan adalah transformasi dari tuan ke budak. Dari yang memiliki kontrol hingga bebas kontrol/ tak terkendali.

Jika kita meninjau peperangan yang terjadi sekitar 70 tahun yang lalu dimana sebuah kota yang besar dapat dihancurkan dengan 1 bom. Bayangkan jika peperangan terjadi pada era teknologi pesat sekarang ini, mungkin penemuan senjata perang pada saat ini sudah sangat canggih, kalo dulu sebuah kota dapat dihancurkan dengan 1 bom, mungkin sekarang ini sebuah pulau dapat dihancurkan hanya dengan 1 bom. Entahlah~

Oleh karena itu, perilaku seorang pembaharu dalam teknologi haruslah seorang teladan dalam kebaikan, maksudnya seorang penemu dalam bidang teknologi atau seorang professor haruslah memiliki sikap teladan dalam dirinya, hal itu untuk menunjukkan bahwa dia dapat mengontrol dirinya dari hal negatif, sehingga apa-apa yang nantinya dia kembangkan atau temuan teknologi baru ialah bermaksud untuk kemaslahatan manusia, untuk kedamaian bukan peperangan, untuk mensejahterakan manusia bukan untuk membuat sengsara karena hal itu didasari dari sifat teladan dalam dirinya yang menunjukkan akhlak yang baik.~~Semoga bermanfaat~~

Wallahu a'lam bish shawab
Billahittaufiq wal hidayah

Komentar